Epidemiologi berasal dari bahasa Yunani yang terdiri dari 3 kata
dasar yaitu Epi = pada, Demos = penduduk, Logos = ilmu), sehingga epidemiologi
dapat diartikan sebagai suatu ilmu yang mempelajari tentang penduduk.
Epidemiologi juga merupakan inti dari displin ilmu “public health” (kesehatan
masyarakat), tetapi juga relevan untuk ilmu kedokteran klinis (Gordis, 2000).
Upaya masyarakat terorganisir yang ditujukan untuk pencegahan penyakit dan
promosi kesehatan. Ini menghubungkan banyak disiplin ilmu dan terletak pada
inti ilmiah epidemiologi. Sehingga Epidemiologi merupakan salah satu bagian
dari pengetahuan Ilmu Kesehatan Masyarakat yang menekankan pada keberadaan
penyakit dan masalah kesehatan lainnya dalam masyarakat. Karena perannya yang
sangat sentral bagi dunia kesehatan masyarakat maka epidemiologi disebut
sebagai “The mother science of public health” (Blaklcy, 1990)
atau “The core science of public health” (epidemiologi adalah inti
dari ilmu kesehatan masyarakat) (Gerstman, 1998 dalam bukunya Epidemiology
Kept Simple: An Introduction to Classic and Modern Epidemiology)
Dalam perkembangan epidemiologi hingga saat ini masalah yang
dihadapi penduduk tidak hanya penyakit menular saja, melainkan juga penyakit
tidak menular, penyakit degeneratif, kanker, dan sebagainya. Sehingga pada
pengertian modern, Epidemiologi berarti Ilmu yang mempelajari tentang Frekwensi
dan Distribusi (Penyebaran) masalah kesehatan pada sekelompok orang/masyarakat
serta Determinannya (Faktor – faktor yang Mempengaruhinya).
Sebagai ilmu yang selalu berkembang, epidemiologi juga mengalami
perkembangan pengertian/definisi baik yang dikemukakan oleh para pakar atau
tokoh penting. Beberapa tokoh dalam epidemiologi tersebut antara lain :
1. John Graunt, 1662
Menganalisa laporan mingguan kelahiran dan kematian di London,
dalam bukunya “The Nature and Political Observations Made Upon the Bills of
Mortality”. Inilah untuk pertama kalinya pola penyakit penduduk diukur. Ia
mencatat besarnya perbedaan kelahiran dan kematian antara laki-laki dan
perempuan, besarnya kematian bayi menurut musim, menekankan pentingnya
pengumpulan data penyakit secara rutin, yang menjadi dasar bentuk epidemiologi
modern. Ia juga sebagai pencipta dua prosedur dasar biostatistik, yaitu estimasi
populasi dan konstruksi tabel kehidupan. John Graunt merupakan orang yang
pertama melakukan kuantifikasi atas kejadian kematian dan kesakitan.
2. Antonio van Leeuwenhoek (1632-1723)
Leeuwenhoek adalah seorang warga negara Belanda, dilahirkan di
Delft, 24 Oktober 1632 dan meninggal pada tanggal 24 Agustus 1723. Dia seorang
ilmuwan amatir yang menemukan mikroskop, penemu bakteri dan parasit (1674),
penemu spermatozoa (1677). Penemuan bakteri telah membuka tabir suatu penyakit
yang akan sangat berguna untuk analisis epidemiologi selanjutnya.
3. Robert Koch
Nama Robert Koch tidak asing lagi jika dihubungkan dengan penyakit
tuberkulosis pada tahun 1882. Selain itu Koch berperan memperkenalkan
tuberkulin pada tahun 1890 yang dianggapnya sebagai suatu cara pengobatan TBC.
Konsep tes tuberkulin selanjutnya dikembangkan oleh Von Pirquet di tahun 1906
dan PPD diperkenalkan oleh siebart pada tahun 1931. Dewasa ini tes tuberkulin
dipakai untuk mendeteksi adanya riwayat infeksi tuberkulosis sebagai perangkat
diagnosis TBC pada anak-anak. Selain itu Koch juga terkenal dengan Postulat
Koch, yang mengemukakan konsep tentang cara menentukan kapan mikroorganisme
dapat dianggap sebagai penyebab suatu penyakit.
4. Greenwood ( 1934 )
Mengatakan
bahwa Epidemiologi mempelajari tentang penyakit dan segala macam kejadian yang
mengenai kelompok ( herd ) penduduk. Kelebihannya adalah adanya penekanan pada
kelompok penduduk yang mengarah kepada distribusi suatu penyakit.
5. Max van Patternkofer
Orang Jerman ini memberikan kesan tersendiri dalam sejarah
epidemiologi khususnya berkaitan dengan upaya mengidentifikasikan penyebab
suatu penyakit. Untuk membuktikan jalan pikirannya dia tidak segan-segan
memakai dirinya sebagai kelinci percobaan. Dan konon beberapa muridnya bersedia
juga menuruti caranya. Dia menelan1,00 cm3 kultur vibrio untuk menentang teori
yang sedang berkembang saat itu yang menyatakan vibrio adalah penyebab kolera.
Dia ingin membuktikan bahwa vibrio bukanlah penyebab kolera. Dia minum segelas
air berisi baksil kolera, dan ternyata memang (kebetulan) dia tidak jatuh
sakit. Salah satu kemungkinannya karena dosis yang diminumnya terlalu kecil
mengingat dibutuhkan jumlah vibrio yang banyak untuk selamat dari keasaman
lambung.
6. William Fair, 1839
Mengembangkan pengumpulan data rutin kematian dan penyebabnya.
Merupakan orang pertama menganalisis statistik kematian untuk mengevaluasi
masalah kesehatan
7. John Snow, 1854
Namanya sudah tidak asing dalam dunia kesmas dalam upaya yang
sukses mengatasi kolera yang melanda London. Yang perlu dicatat disini bahwa
John Snow, dalam analisis masalah penyakit kolera, mempergunakan pendekatan
epidemiologi dengan menganalisis faktor tempat, orang, dan waktu. Dia dianggap
The Father of Epidemiology.
8. Pervical Pott
Dia adalah seorang ahli bedah yang melakukan pendekatan
epidemiologis dalam menganalisis meningginya kejadian kanker skrotum di
kalangan pekerja pembersih cerobong asap. Dia memikirkan bahwa tentu ada suatu
faktor tertentu yang berkaitan dengan kejadian kanker skrotum di kalangan
pembersih cerobong asap. Dengan analisis epidemiologinya, dia berhasil
menemukan bahwa tar yang terdapat pada cerobong asap itulah yang menjadi
penyebabnya. Dia dianggap sebagai Bapak Epidemiologi Modern.
9. James Lind, 1747
Dia berhubungan dengan sejarah hubungan kekurangan vitamin C
dengan scurvy (kekurangan vitamin C). cerita penemuannya sederhana, dimana dia
mengamati bahwa ada kelompok tertentu dari mereka yang dalam pelayanan dengan
kapal yang mereka tumpangi dalam suatu pelayaran panjang yang mengalami scurvy.
Mereka menderita kekurangan vitamin C karena mereka semuanya memakan makanan
kaleng. Dia dikenal sebagai bapak Trial Klinik.
10. Dool dan Hill, 1950
R. Doll dan A.B. Hill adalah dua nama yang berkaitan dengan cerita
hubungan merokok dan kanker paru. Keduanya adalah peneliti pertama yang
mendesain penelitian yang melahirkan bukti adanya hubungan antara rokok dan
kanker paru. Keduanya adalah pelopor penelitian di bidang Epidemiologi Klinik.
Adapula definisi epidemiologi menurut Center of Disease Control
(CDC) 2002, Last 2001, Gordis 2000 menyatakan bahwa epidemiologi adalah studi
yang mempelajari distribusi dan determinan penyakit dan keadaan kesehatan pada
populasi serta penerapannya untuk pengendalian masalah-masalah kesehatan. Dari
pengertian tersebut jelas bahwa epidemiologi adalah studi dan studi itu adalah
riset. Menurut Leedy (1974), riset adalah “a systematic quest for undiscovered
truth” yang berarti pencarian sistematis terhadap kebenaran yang belum
terungkap.
11.Brian Mac Mahon ( 1970 )
Epidemiology
is the study of the distribution and determinants of disease frequency in man.
Epidemiologi adalah studi tentang penyebaran dan penyebab frekuensi penyakit pada
manusia dan mengapa terjadi distribusi semacam itu. Di sini sudah mulai
menentukan distribusi penyakit dan mencari penyebab terjadinya distribusi dari
suatu penyakit.
12.Wade Hampton Frost ( 1972 )
Mendefinisikan
Epidemiologi sebagai suatu pengetahuan tentang fenomena massal ( Mass Phenomen
) penyakit infeksi atau sebagai riwayat alamiah ( Natural History ) penyakit
menular. Di sini tampak bahwa pada waktu itu perhatian epidemiologi hanya
ditujukan kepada masalah penyakit infeksi yang terjadi/mengenai masyarakat/massa.
13. Anders Ahlbom & Staffan Norel (
1989 )
Epidemiologi
adalah Ilmu Pengetahuan mengenai terjadinya penyakit pada populasi
manusia.
14.Gary D. Friedman ( 1974 )
Epidemiology
is the study of disease occurance in human populations.
(Epidemiologi adalah studi tentang kejadian penyakit pada populasi
manusia.)
15. Abdel R. Omran ( 1974 )
Epidemiologi
adalah suatu ilmu mengenai terjadinya dan distribusi keadaan kesehatan,
penyakit dan perubahan pada penduduk, begitu juga determinannya serta akibat –
akibat yang terjadi pada kelompok penduduk.
16. Barbara Valanis
Epidemiology
is term derived from the greek languang ( epid = upon ; demos = people ;logos =
science ).
(Epidemiologiadalahistilah yang berasal dari Languang Yunani(epid
=atas, demo=orang, logo=ilmu)
17. Last ( 1988 )
Epidemiology
is study of the distribution and determinants of health – related states or
events in specified population and the application of this study to control of
problems.
(Epidemiologi
adalah studi tentang distribusi danfaktor penentu kesehatan negara terkait atau
peristiwa dalam populasi tertentu dan aplikasi dari penelitian ini untuk
mengontrol masalah).
18. Elizabeth Barrett
Epidemiology
is study of the distribution and causes of diseases. (Epidemiologi
adalah studi tentang distribusi dan penyebab penyakit.)
19. Hirsch ( 1883 )
Epidemiologi
adalah suatu gambaran kejadian, penyebaran dari jenis – jenis penyakit pada
manusia pada saat tertentu di berbagai tempat di bumi dan mengkaitkan dengan
kondisi eksternal
20. Judith S. Mausner ; Anita K. Bahn
Epidemiology
is concerned with the extend and types of illness and injuries in groups of
people and with the factors which influence their distribution.
(Epidemiologi berkaitan dengan memperpanjang dan jenis penyakit dan cedera
dalam kelompok orang dan dengan faktor-faktor yang mempengaruhi distribusi
mereka.)
21. Robert H. Fletcher ( 1991 )
Epidemiologi
adalah disiplin riset yang membahas tentang distribusi dan determinan
penyakit dalam
populasi.
22. Lewis H. Rohf ; Beatrice J. Selwyn
Epidemiology
is the description and explanation of the differences in accurence of events of
medical concern in subgroup of population, where the population has been
subdivided according to some characteristic believed to influence of the event.
(Epidemiologiadalahdeskripsi dan penjelasan tentang perbedaan suatu
peristiwa yang menjadi perhatianmedis disubkelompokpopulasi, di manapopulasi telahdibagi menurut beberapa karakteristik dipercaya
untuk mempengaruhi acara.)
23. Lilienfeld ( 1977 )
Epidemiologi
adalah suatu metode pemikiran tentang penyakit yang berkaitan dengan penilaian
biologis dan berasal dari pengamatan suatu tingkat kesehatan populasi.
24. Moris ( 1964 )
Epidemiologi
adalah suatu pengetahuan tentang sehat dan sakit dari suatu penduduk.
Sedangkan menurut WHO, epidemiologi adalah studi tentang distribusi dan determinan kesehatan yang berkaitan dengan kejadian di populasi dan aplikasi dari studi untuk pemecahan masalah kesehatan.
Dapat disimpulkan bahwa epidemiologi mempunyai peranan
yang penting dalam dunia kesehatan masyarakat terutama karena keterkaitannya
mempelajari penyebaran penyakit pada manusia dalam konteks lingkungannya dan
mewujudkan dirinya sebagai suatu metode pendekatan banyak memberikan perlakuan
kuantitatif dalam menjelaskan masalah kesehatan.
Referensi :
Budiarto, Eko.2003. Pengantar Epidemiologi. Jakarta: Penerbit
Buku Kedokteran EGC
Gerstman, B. Burt. 2003. Epidemiology Kept Simple: An
Introduction to Traditional and Modern Epidemiology.
Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Murti, Bhisma. 2003. Prinsip dan Metode
Riset Epidemiologi. Yogyakarta: Gadjah Mada University
Press.
Budiarto,
Eko.2003. Pengantar Epidemiologi.Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC
Bustan MN ( 2002 ). Pengantar Epidemiologi,
Jakarta, Rineka Cipta
Nasry, Nur dasar-dasar
epidemiologi
Pengantar Keperawatan
Komunitas, Oleh Wahit Iqbal Mubarak,SKM, penerbit Sagung Seto