Minggu, 16 September 2012

Epidemiologi berasal dari bahasa Yunani yang terdiri dari 3 kata dasar yaitu Epi = pada, Demos = penduduk, Logos = ilmu), sehingga epidemiologi dapat diartikan sebagai suatu ilmu yang mempelajari tentang penduduk. Epidemiologi juga merupakan inti dari displin ilmu “public health” (kesehatan masyarakat), tetapi juga relevan untuk ilmu kedokteran klinis (Gordis, 2000). Upaya masyarakat terorganisir yang ditujukan untuk pencegahan penyakit dan promosi kesehatan. Ini menghubungkan banyak disiplin ilmu dan terletak pada inti ilmiah epidemiologi. Sehingga Epidemiologi merupakan salah satu bagian dari pengetahuan Ilmu Kesehatan Masyarakat yang menekankan pada keberadaan penyakit dan masalah kesehatan lainnya dalam masyarakat. Karena perannya yang sangat sentral bagi dunia kesehatan masyarakat maka epidemiologi disebut sebagai “The mother science of public health” (Blaklcy, 1990) atau “The core science of public health” (epidemiologi adalah inti dari ilmu kesehatan masyarakat) (Gerstman, 1998 dalam bukunya Epidemiology Kept Simple: An Introduction to Classic and Modern Epidemiology)

Dalam perkembangan epidemiologi hingga saat ini masalah yang dihadapi penduduk tidak hanya penyakit menular saja, melainkan juga penyakit tidak menular, penyakit degeneratif, kanker, dan sebagainya. Sehingga pada pengertian modern, Epidemiologi berarti Ilmu yang mempelajari tentang Frekwensi dan Distribusi (Penyebaran) masalah kesehatan pada sekelompok orang/masyarakat serta Determinannya (Faktor – faktor yang Mempengaruhinya).

Sebagai ilmu yang selalu berkembang, epidemiologi juga mengalami perkembangan pengertian/definisi baik yang dikemukakan oleh para pakar atau tokoh penting. Beberapa tokoh dalam epidemiologi tersebut antara lain :

1. John Graunt, 1662
Menganalisa laporan mingguan kelahiran dan kematian di London, dalam bukunya “The Nature and Political Observations Made Upon the Bills of Mortality”. Inilah untuk pertama kalinya pola penyakit penduduk diukur. Ia mencatat besarnya perbedaan kelahiran dan kematian antara laki-laki dan perempuan, besarnya kematian bayi menurut musim, menekankan pentingnya pengumpulan data penyakit secara rutin, yang menjadi dasar bentuk epidemiologi modern. Ia juga sebagai pencipta dua prosedur dasar biostatistik, yaitu estimasi populasi dan konstruksi tabel kehidupan. John Graunt merupakan orang yang pertama melakukan kuantifikasi atas kejadian kematian dan kesakitan.

2. Antonio van Leeuwenhoek (1632-1723)
Leeuwenhoek adalah seorang warga negara Belanda, dilahirkan di Delft, 24 Oktober 1632 dan meninggal pada tanggal 24 Agustus 1723. Dia seorang ilmuwan amatir yang menemukan mikroskop, penemu bakteri dan parasit (1674), penemu spermatozoa (1677). Penemuan bakteri telah membuka tabir suatu penyakit yang akan sangat berguna untuk analisis epidemiologi selanjutnya.

3. Robert Koch
Nama Robert Koch tidak asing lagi jika dihubungkan dengan penyakit tuberkulosis pada tahun 1882. Selain itu Koch berperan memperkenalkan tuberkulin pada tahun 1890 yang dianggapnya sebagai suatu cara pengobatan TBC. Konsep tes tuberkulin selanjutnya dikembangkan oleh Von Pirquet di tahun 1906 dan PPD diperkenalkan oleh siebart pada tahun 1931. Dewasa ini tes tuberkulin dipakai untuk mendeteksi adanya riwayat infeksi tuberkulosis sebagai perangkat diagnosis TBC pada anak-anak. Selain itu Koch juga terkenal dengan Postulat Koch, yang mengemukakan konsep tentang cara menentukan kapan mikroorganisme dapat dianggap sebagai penyebab suatu penyakit.




4. Greenwood ( 1934 )
Mengatakan bahwa Epidemiologi mempelajari tentang penyakit dan segala macam kejadian yang mengenai kelompok ( herd ) penduduk. Kelebihannya adalah adanya penekanan pada kelompok penduduk yang mengarah kepada distribusi suatu penyakit.

5. Max van Patternkofer
Orang Jerman ini memberikan kesan tersendiri dalam sejarah epidemiologi khususnya berkaitan dengan upaya mengidentifikasikan penyebab suatu penyakit. Untuk membuktikan jalan pikirannya dia tidak segan-segan memakai dirinya sebagai kelinci percobaan. Dan konon beberapa muridnya bersedia juga menuruti caranya. Dia menelan1,00 cm3 kultur vibrio untuk menentang teori yang sedang berkembang saat itu yang menyatakan vibrio adalah penyebab kolera. Dia ingin membuktikan bahwa vibrio bukanlah penyebab kolera. Dia minum segelas air berisi baksil kolera, dan ternyata memang (kebetulan) dia tidak jatuh sakit. Salah satu kemungkinannya karena dosis yang diminumnya terlalu kecil mengingat dibutuhkan jumlah vibrio yang banyak untuk selamat dari keasaman lambung.

6. William Fair, 1839
Mengembangkan pengumpulan data rutin kematian dan penyebabnya. Merupakan orang pertama menganalisis statistik kematian untuk mengevaluasi masalah kesehatan

7. John Snow, 1854
Namanya sudah tidak asing dalam dunia kesmas dalam upaya yang sukses mengatasi kolera yang melanda London. Yang perlu dicatat disini bahwa John Snow, dalam analisis masalah penyakit kolera, mempergunakan pendekatan epidemiologi dengan menganalisis faktor tempat, orang, dan waktu. Dia dianggap The Father of Epidemiology.

8. Pervical Pott
Dia adalah seorang ahli bedah yang melakukan pendekatan epidemiologis dalam menganalisis meningginya kejadian kanker skrotum di kalangan pekerja pembersih cerobong asap. Dia memikirkan bahwa tentu ada suatu faktor tertentu yang berkaitan dengan kejadian kanker skrotum di kalangan pembersih cerobong asap. Dengan analisis epidemiologinya, dia berhasil menemukan bahwa tar yang terdapat pada cerobong asap itulah yang menjadi penyebabnya. Dia dianggap sebagai Bapak Epidemiologi Modern.

9. James Lind, 1747
Dia berhubungan dengan sejarah hubungan kekurangan vitamin C dengan scurvy (kekurangan vitamin C). cerita penemuannya sederhana, dimana dia mengamati bahwa ada kelompok tertentu dari mereka yang dalam pelayanan dengan kapal yang mereka tumpangi dalam suatu pelayaran panjang yang mengalami scurvy. Mereka menderita kekurangan vitamin C karena mereka semuanya memakan makanan kaleng. Dia dikenal sebagai bapak Trial Klinik.

10. Dool dan Hill, 1950
R. Doll dan A.B. Hill adalah dua nama yang berkaitan dengan cerita hubungan merokok dan kanker paru. Keduanya adalah peneliti pertama yang mendesain penelitian yang melahirkan bukti adanya hubungan antara rokok dan kanker paru. Keduanya adalah pelopor penelitian di bidang Epidemiologi Klinik.

Adapula definisi epidemiologi menurut Center of Disease Control (CDC) 2002, Last 2001, Gordis 2000 menyatakan bahwa epidemiologi adalah studi yang mempelajari distribusi dan determinan penyakit dan keadaan kesehatan pada populasi serta penerapannya untuk pengendalian masalah-masalah kesehatan. Dari pengertian tersebut jelas bahwa epidemiologi adalah studi dan studi itu adalah riset. Menurut Leedy (1974), riset adalah “a systematic quest for undiscovered truth” yang berarti pencarian sistematis terhadap kebenaran yang belum terungkap.




11.Brian Mac Mahon ( 1970 )
Epidemiology is the study of the distribution and determinants of disease frequency in man. Epidemiologi adalah studi tentang penyebaran dan penyebab frekuensi penyakit pada manusia dan mengapa terjadi distribusi semacam itu. Di sini sudah mulai menentukan distribusi penyakit dan mencari penyebab terjadinya distribusi dari suatu penyakit.
12.Wade Hampton Frost ( 1972 )
Mendefinisikan Epidemiologi sebagai suatu pengetahuan tentang fenomena massal ( Mass Phenomen ) penyakit infeksi atau sebagai riwayat alamiah ( Natural History ) penyakit menular. Di sini tampak bahwa pada waktu itu perhatian epidemiologi hanya ditujukan kepada masalah penyakit infeksi yang terjadi/mengenai masyarakat/massa.

13. Anders Ahlbom & Staffan Norel ( 1989 )
Epidemiologi adalah Ilmu Pengetahuan mengenai terjadinya penyakit pada populasi
manusia.

14.Gary D. Friedman ( 1974 )
Epidemiology is the study of disease occurance in human populations.
(Epidemiologi adalah studi tentang kejadian penyakit pada populasi manusia.)
15. Abdel R. Omran ( 1974 )


Epidemiologi adalah suatu ilmu mengenai terjadinya dan distribusi keadaan kesehatan, penyakit dan perubahan pada penduduk, begitu juga determinannya serta akibat – akibat yang terjadi pada kelompok penduduk.
16. Barbara Valanis
Epidemiology is term derived from the greek languang ( epid = upon ; demos = people ;logos = science ).
(Epidemiologiadalahistilah yang berasal dari Languang Yunani(epid =atas, demo=orang, logo=ilmu)
17. Last ( 1988 )
Epidemiology is study of the distribution and determinants of health – related states or events in specified population and the application of this study to control of problems.
(Epidemiologi adalah studi tentang distribusi danfaktor penentu kesehatan negara terkait atau peristiwa dalam populasi tertentu dan aplikasi dari penelitian ini untuk mengontrol masalah).
18. Elizabeth Barrett
Epidemiology is study of the distribution and causes of diseases. (Epidemiologi adalah studi tentang distribusi dan penyebab penyakit.)
19. Hirsch ( 1883 )
Epidemiologi adalah suatu gambaran kejadian, penyebaran dari jenis – jenis penyakit pada manusia pada saat tertentu di berbagai tempat di bumi dan mengkaitkan dengan kondisi eksternal
20. Judith S. Mausner ; Anita K. Bahn
Epidemiology is concerned with the extend and types of illness and injuries in groups of people and with the factors which influence their distribution.
(Epidemiologi berkaitan dengan memperpanjang dan jenis penyakit dan cedera dalam kelompok orang dan dengan faktor-faktor yang mempengaruhi distribusi mereka.)
21. Robert H. Fletcher ( 1991 )
Epidemiologi adalah disiplin riset yang membahas tentang distribusi dan determinan
penyakit dalam populasi.
22. Lewis H. Rohf ; Beatrice J. Selwyn
Epidemiology is the description and explanation of the differences in accurence of events of medical concern in subgroup of population, where the population has been subdivided according to some characteristic believed to influence of the event. (Epidemiologiadalahdeskripsi dan penjelasan tentang perbedaan suatu peristiwa yang menjadi perhatianmedis disubkelompokpopulasi, di manapopulasi telahdibagi menurut beberapa karakteristik dipercaya untuk mempengaruhi acara.)
23. Lilienfeld ( 1977 )
Epidemiologi adalah suatu metode pemikiran tentang penyakit yang berkaitan dengan penilaian biologis dan berasal dari pengamatan suatu tingkat kesehatan populasi.
24. Moris ( 1964 )
Epidemiologi adalah suatu pengetahuan tentang sehat dan sakit dari suatu penduduk.

Sedangkan menurut WHO, epidemiologi adalah studi tentang distribusi dan determinan kesehatan yang berkaitan dengan kejadian di populasi dan aplikasi dari studi untuk pemecahan masalah kesehatan.

 Dapat disimpulkan bahwa epidemiologi mempunyai peranan yang penting dalam dunia kesehatan masyarakat terutama karena keterkaitannya mempelajari penyebaran penyakit pada manusia dalam konteks lingkungannya dan mewujudkan dirinya sebagai suatu metode pendekatan banyak memberikan perlakuan kuantitatif dalam menjelaskan masalah kesehatan.

Referensi :
Budiarto, Eko.2003. Pengantar Epidemiologi. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC
Gerstman, B. Burt. 2003. Epidemiology Kept Simple: An Introduction to Traditional  and Modern Epidemiology. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Murti, Bhisma. 2003. Prinsip dan Metode Riset Epidemiologi. Yogyakarta:  Gadjah Mada University Press.
Budiarto, Eko.2003. Pengantar Epidemiologi.Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC
Bustan MN ( 2002 ). Pengantar Epidemiologi, Jakarta, Rineka Cipta
Nasry, Nur dasar-dasar epidemiologi 
Pengantar Keperawatan Komunitas, Oleh Wahit Iqbal Mubarak,SKM, penerbit Sagung Seto